Assalaamu'alaikum
manse manse Tetraselmis sp. yang kali ini saya bahas merupakan spesies hasil isolasi dari hutan mangrove "Lampung Mangrove Center" yang terletak di kabupaten Lampung Timur propinsi Lampung. Walaupun begitu, pada umumnya Tetraselmis sp.memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda.
Nah, pembahasan kali ini akan membahas masalah, penyebab, solusi dan keadaan normal yang biasa terjadi padakultur Tetaraselmis sp. skala laboratorium.
Masalah : Kultur Tetraselmis sp. mengendap
Penyebab :
Solusi :
Keadaan normal :
Masalah :
Penyebab :
Solusi :
Tambahan :
Nah... demikian manse ulasan mengenai masalah dan solusi kultur Tetraselmis sp. semoga dapat membantu manse semua ketika menghadapi permasalahan yang sama..
Wassalaamu'alaikum :)
manse manse Tetraselmis sp. yang kali ini saya bahas merupakan spesies hasil isolasi dari hutan mangrove "Lampung Mangrove Center" yang terletak di kabupaten Lampung Timur propinsi Lampung. Walaupun begitu, pada umumnya Tetraselmis sp.memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda.
Nah, pembahasan kali ini akan membahas masalah, penyebab, solusi dan keadaan normal yang biasa terjadi padakultur Tetaraselmis sp. skala laboratorium.
Masalah : Kultur Tetraselmis sp. mengendap
Penyebab :
- Aerasi terlalu kecil
- pemberian pupuk yang tidak sesuai (yang optimal 1mL/L) tidak dianjurkan menggunakan pipet tetes yang sudah rusak, karena besaran tetesan sudah tidak valid
- Waktu kultur yang terlalu lama (kultur pada hari ke delapan dimana sudah banyak spesies yang mati)
- Kultur mengendap, dan cairan diatas mulai bening bahkan sudah menjadi bening
Solusi :
- Besarkan aerasi
- gunakan gelas ukur atau pipet tetes yang masih baik kondisinya atau pipet tetes yang sudah ada ukurannya.
- Kultur ulang Tetraselmis sp. pada masa ekponensial
- dikocok lagi agar merata dan aerasi dibesarkan dan diamkan selama 24 jam, jika setelah 24 jam tetap mengendap, maka saring ulang kultur menggunakan plankton net atau saringan yang tidak terlalu rapat seperti yang digunakan pada kultur awal.
Keadaan normal :
- Dilihat secara langsung Tetraselmis sp. akan terlihat bewarna hijau tua seperti warna botol.Biasanya warna kultur akan sanagt berubah pada hari ketiga terhitung setelah 24 jam kultur.
- Dibawah mikroskop Tetraselmis sp. bergerak aktif dengan gerakan memutar bahkan seperti berlari. Jika Tetraselmis sp. tidak bergerak ada dua kemungkinan pingsan atau mati. Ketika Tetraselmis sp. tidak bergerak sedangkan keadaan kultur tidak mengendap kemungkinan Tetraselmis sp. mati yang dikarenakan waktu kultur yang terlalu lama sehingga sudah memasuki fase kematian. Ketika Tetraselmis sp. tidak bergerak sedangkan keadaan kultur belum memasuki fase kematian atau masih hari kedua sampai ketiga dan keadaan kultur mengendap kemungkinan Tetraselmis sp.pingsan sehingga masih mungkin untuk hidup kembali dengan cara yang telah disebutkan diatas.
Masalah :
- Setelah empat hari warna kultur tidak semakin pekat hijau namun tetap
Penyebab :
- Kepadatan awal kurang dari 500.000
Solusi :
- kultur Tetraselmis sp. dengan kepadatan awal 500.000 Kepadatan awal ini dihitung setelah Tetraselmis sp.disaring dan ditambahkan media air laut steril sesuai volume yang diinginkan. Sebenarnya waktu kultur ulang Tetraselmis sp. paling baik adalah saat Tetraselmis sp. berada pada fase eksponensialnya yaitu pada hari ke 4 dan ke 5. Namun kultur juga sudah dapat dilakukan pada hari ketiga, tergantung kepadatan awal saat kultur.
Tambahan :
- dengan kepadatan awal yang sama akan menghasilkan kepadatan yang berbeda pada volume yang berbeda. Semakin kecil volume, maka kepadatan akan semakin tinggi. Kepadatan eksponensial kultur volume 500 ml akan lebih tinggi dibandingkan kultur 1 L dan 2L dengan kepadatan awal yang sama dan pada hari yang sama.
Nah... demikian manse ulasan mengenai masalah dan solusi kultur Tetraselmis sp. semoga dapat membantu manse semua ketika menghadapi permasalahan yang sama..
Wassalaamu'alaikum :)
Komentar
Posting Komentar