assalaamu'alaikum manse manse..
Diartikel sebelumnya saya telah membahas masalah dan solusi yang sering muncul pada saat kultur Tetraselmis sp. nahh..... setelah sekian lama saya melakukan kultur terhadap spesies ini kurang lebih 4 bulan akhirnya saya menemukan PENYEBAB UTAMA spesies ini mengendap yaitu karena
"Kepadatan Awal Inokulum (KAI) yang melebihi batas awal kultur"
nah untuk parameter KAI yang melebihi batas saya lupa berapa pastinya tapi yang pasti melebihi 100x104 sel/ml.
Awalnya ini hanya hipotesis saya saja, namun akhirnya karena mengingat pengalaman pengalaman kultur sebelumnya mengacu kepada kebenaran hipotesis tersebut akhirnya saya mengujinya. (dan maaf saya pun lupa mendokumentasikannya, tapi jika kamu penasaran ya boleh di coba).
Pada Uji ini saya menggunakan 3 ulangan dengan volume yang sama yaitu 500 ml dengan KAI yang berbeda.
1. Kultur 1 hijau tua tidak pekat
2. Kultur 2 hijau tua pekat
3. Kultur 3 hjau tua sangat pekat
(Seharusnya saya mencantumkan KAI namun karena saya sudah terbiasa mengultur spesies ini jadi tanpa menghitung saya sudah mengetahui batas maksimal sampai spesies tidak mengendap hanya dari warna kultur awal saja hehehe)
24 jam setelah kultur awal terlihat bahwa kultur 3 mengalami pengendapan paling banyak dibandingkan kultur 2 dan kultur 1 tidak menghasilkan endapan.
oya... dari beberapa spesies fitoplankton yang ada ditempat saya penelitian (Nannochloropsis sp., Botry sp., Spirulina sp., Porphy sp., Thalasiosira sp., Chaetoceros sp) hanya Tetraselmis sp. yang mengalami pengendapan ketika KAI nya tinggi.
nahh... demikian artikel saya mengenai Tetaselmis sp. semoga bermanfaat :)
Diartikel sebelumnya saya telah membahas masalah dan solusi yang sering muncul pada saat kultur Tetraselmis sp. nahh..... setelah sekian lama saya melakukan kultur terhadap spesies ini kurang lebih 4 bulan akhirnya saya menemukan PENYEBAB UTAMA spesies ini mengendap yaitu karena
"Kepadatan Awal Inokulum (KAI) yang melebihi batas awal kultur"
nah untuk parameter KAI yang melebihi batas saya lupa berapa pastinya tapi yang pasti melebihi 100x104 sel/ml.
Awalnya ini hanya hipotesis saya saja, namun akhirnya karena mengingat pengalaman pengalaman kultur sebelumnya mengacu kepada kebenaran hipotesis tersebut akhirnya saya mengujinya. (dan maaf saya pun lupa mendokumentasikannya, tapi jika kamu penasaran ya boleh di coba).
Pada Uji ini saya menggunakan 3 ulangan dengan volume yang sama yaitu 500 ml dengan KAI yang berbeda.
1. Kultur 1 hijau tua tidak pekat
2. Kultur 2 hijau tua pekat
3. Kultur 3 hjau tua sangat pekat
(Seharusnya saya mencantumkan KAI namun karena saya sudah terbiasa mengultur spesies ini jadi tanpa menghitung saya sudah mengetahui batas maksimal sampai spesies tidak mengendap hanya dari warna kultur awal saja hehehe)
24 jam setelah kultur awal terlihat bahwa kultur 3 mengalami pengendapan paling banyak dibandingkan kultur 2 dan kultur 1 tidak menghasilkan endapan.
oya... dari beberapa spesies fitoplankton yang ada ditempat saya penelitian (Nannochloropsis sp., Botry sp., Spirulina sp., Porphy sp., Thalasiosira sp., Chaetoceros sp) hanya Tetraselmis sp. yang mengalami pengendapan ketika KAI nya tinggi.
nahh... demikian artikel saya mengenai Tetaselmis sp. semoga bermanfaat :)
Komentar
Posting Komentar